FOTO: Pesona Alam Kawah Ijen Banyuwangi Yang Mendunia

Banyuwangi kota yang terletak di ujung timur pulau jawa ini banyak menyimpan sejarah, budaya serta pesona alam yang indah. Salah satunya adalah fenomena Blue Fire Kawah Ijen yang mendunia. Kawah ijen terletak di Gunung Ijen perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia memiliki ketinggian 2.386 mdpl.

Pada perjalanan kali ini saya berangkat bersama 5 orang sodara menggunakan mobil dari Kota Yogyakarta jika melihat informasi di Google Maps waktu tempuh perjalanan ini cukup panjang yaitu sekitar 9 jam dan menempuh kurang lebih 574 Km.

Singkat cerita akhirnya sekitar pukul setengah 2 pagi kami sampai di Pos Pendakian Gunung Ijen yaitu Pos Paltuding. Jarak pendakian dari Pos Paltuding ke puncak Ijen sekitar 3,8 km loket baru akan dibuka pukul 2 pagi sembari menunggu kami mempersiapkan segala keperluan seperti masker gas, jas hujan, guide lokal dan perbekalan mengingat cuaca kali ini tampaknya akan kurang bersahabat.

Setelah loket dibuka kami mulai mendaki waktu tempuh pendakian untuk pemula seperti kami (banyak istirahat) menurut guide kami yaitu sekitar 1 jam lebih dikarenakan saat itu waktu weekend turis domestik dan mancanegara yang ingin menyaksikan blue fire pun ramai otomatis jalur pendakian akan ramai juga yang berimbas pada waktu tempuh.

Waktu yang ideal untuk menyaksikan Blue fire adalah jam 2 hingga 4 dinihari dan lebih bagus jika cuaca cerah. Namun saat itu cuaca tak berpihak kepada kami hujan gerimis tipis menemani selama pendakian suhu dingin pun mulai menyerang saat mencapai puncak bibir kawah.

Setelah sampai dipuncak Gunung Ijen untuk melihat blue fire kami masih harus menuruni jalur sempit dengan lereng berbatu yang cukup ekstrim dan gelap. Hanya sorotan senter para pendaki yang menyinari selama perjalanan banyak nya wisatawan yang ingin menyaksikan blue fire tentu kami harus berjalan bergiliran dengan sangat hati-hati.

Wajar saja banyak wisatawan lokal maupun mancanegara jauh-jauh datang dengan penuh semangat dan rasa penasaran yang tinggi untuk menyaksikan fenomena langka ini. Pasalnya hanya ada dua spot didunia untuk menyaksikannya Satu di Gunung Ijen, Indonesia dan yang kedua di Islandia (Iceland), Eropa.

Kepulan asap berbau belerang yang tebal mulai menerjang mata serta hidung pertanda kami sudah sampai di dasar kawah. Terasa perih pada bagian mata serta membuat nafas sedikit sesak padahal saya sudah mengenakan masker gas.

Lagi-lagi nasib belum berpihak kepada kami blue fire tidak terlalu besar menampakan sinarnya di karenakan beberapa jam sebelumnya gunung ijen di guyur hujan.

Blue Fire merupakan fenomena keluarnya gas belerang yang muncul dari celah-celah batuan dengan suhu hingga 600 derajat Celsius dan bertemu dengan udara sekitar. Inilah yang membuat blue fire terlihat seperti api berwarna biru.

Saat pagi mulai terang lingkungan sekitar pun mulai terlihat wisatawan pun mulai mengbadikan perjalanan mereka, Sejumlah penambang belerang mulai terlihat jika dikutip dari laman BBC Indonesia profesi ini merupakan pekerjaan paling berbahaya di dunia. Sejak dini hari para penambang ini mulai mendaki menuju puncak Gunung Ijen berbarengan dengan para wisatawan

Maka dari itu jangan heran saat kita mendaki akan terdengar teriakan “Awas kasih jalan penambang” teriakan seseorang di lajur pendakian.

Saat menambang mereka harus berpacu dengan asap yang mengepul yang membuat nafas sedikit sesak belum lagi mengangkut hasil tambang dari dasar kawah hingga puncak gunung sungguh pekerjaan yang tidak mudah.

Tanpa mengenakan masker khusus hanya mengandalkan lap kain yang di basahi lalu digigit serta linggis untuk mencongkel belerang para penambang dengan cekatan menambang belerang dari dasar kawah jika musim hujan tergolong sulit untuk menambang dikarenakan asap tebal serta beracun yang berbahaya.

Satu bakul atau dua keranjang memiliki berat kurang lebih 70-80 kg dalam sehari para penambang mampu mengangkut beban 200 Kg dan harga perkilonya kurang lebih Rp 1.250 per kilogram.

Memang tidak sebanding dengan resiko yang mereka hadapi jika cuaca sedang tidak memungkinkan untuk menambang para penambang ini beralih menjadi tukang ojek troli.

Ojek troli menjadi salah satu solusi bagi wisatawan yang tidak kuat mendaki atau sudah kelelahan untuk menuruni atau mendaki gunung ijen.

Tarif sekali angkut yaitu sekitar 400 – 700 ribu rupiah mengingat medan yang dilalui cukup ekstrem.

Awalnya troli digunakan untuk mempermudah mengangkut bongkahan batu belerang ke tempat penimbangan, Kini banyak beberapa penambang belerang beralih menjadi pengangkut wisatawan.

BACA JUGA: Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Hutan Tertua Di Pulau Jawa

3 thoughts on “FOTO: Pesona Alam Kawah Ijen Banyuwangi Yang Mendunia

  1. Pingback: FOTO: Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Hutan Tertua Di Pulau Jawa – Motret Lagi!

  2. Pingback: FOTO: Kuburan Desa Trunyan Bali Tradisi Pemakaman Warisan Leluhur – Motret Lagi!

  3. Pingback: FOTO: Keindahan Bromo Tengger Semeru Yang Bikin Rindu – Motret Lagi!

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.