Salah satu potongan jurus silat ditampilkan oleh kelompok pesilat Paguron Panglipur Pamager Sari dari Padepokan Pasir Ipis saat prosesi Puhun Pusaka Karatuan di Goa Pawon, Kawasan Karst Gunung Masigit Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Prosesi ini merupakan ritual khusus para leluhur menyerahkan senjata atau pusaka pada keturunannya sekaligus memohon restu pada leluhur untuk meneruskan pusaka yang diamanatkan. Menurut keterangan Sesepuh Goa Pawon, tempat tersebut merupakan tempat ziarah para pendekar pencak silat.
Di Goa Pawon sendiri ditemukan susunan atau dalam bahasa Sunda disebut Susuhunan nama leluhur 41 Rama dan 25 Ibu Ratu. Nama empat Susuhunan Ratu dari 25 keseluruhannya merupakan identik dengan nama perkakas wanita yang dipakai senjata untuk bela diri pencak silat yaitu Cucuk Konde dan Sobrah atau Gelung Palsu serta Karembong atau selendang.
Dari deretan nama susunan Rama dan Ratu tersebut diantaranya sering dipakai ziarah yaitu Susuhunan Ratu Nyimas Ratu Sobrah Kancana, Nyimas Ratu Lereng Sintung, Nyimas Ratu Cucuk Konde dan Nyimas Ratu Karembong Mayang









